1. MENEMUKAN (INQUIRY)
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru
harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun
materi yang diajarkannya.
Langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri):
(1). Merumuskah masalah (dalam mata pelajaran apapun)
- Bagaimanakah silsilah raja-raja Majapahit? (sejarah)
- Bagaimanakah cara melukiskan suasana menikmati ikan bakar di tepi pantai Kendari? (bahasa Indonesia)?
- Ada berapa jenis tumbuhan menurut bentuk bijinya? (biologi)
- Kota mana saja yang termasuk kota besar di Indonesia? (geografi)
(2). Mengamati atau melakukan observasi
- Membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi pendukung.
- Mengamati clan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari sumber atau objek yang diamati
(3). Menganalisis dan menyajikan hasil dalam
tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, clan karya lainnya
- Siswa membuat peta kota-kota besar sendiri
- Siswa membuat paragraf deskripsi sendiri.
- Siswa membuat bagan silsilah raja-raja Majapahit sendiri
- Siswa membuat penggolongan tumbuh-tumbuhan sendiri.
- Siswa membuat essai atau usulan kepada Pemerintah tentang berbagai masalah di daerahnya sendiri. Dst.
(4). Mengkomunikasikan atau
menyajikan hasil karya
pada pembaca, teman
sekelas, guru, atau audien yang
lain
- Karya siswa disampaikan teman sekelas atau kepada orang banyak untuk mendapatkan masukan
- Bertanya jawab dengan teman
- Memunculkan ide-ide baru
- Melakukan refleksi
- Menempelkan gambar, karya tulis, peta, dan sejenisnya di dinding kelas, dinding sekolah, majalah dinding, majalah sekolah, dsb.
2. BERTANYA ( QUESTlONlNG)
Bertanya
merupakan strategi utama dalam pembelajaran
kontekstual. Kegiatan bertanya digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing
dan menilai kemampuan berpikir siswa sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya
merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiry.
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk
- menggali informasi, balk administrasi maupun akademis
- mengecek pemahaman siswa
- membangkitkan respon kepada siswa
- mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa
- mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siwa
- memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
- untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
Bagaimanakah penerapannya di kelas? Hampir pada
semua aktivitas belajar, questioning dapat diterapkan: antara siswa dengan
siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan
orang lain yang didatangkan ke kelas, dsb. Aktivitas bertanya juga ditemukan
ketika siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika menemui kesulitan,
ketika mengamati, dsb. Kegiatan-kegiatan itu akan me-numbuhkan dorongan untuk
`bertanya'.
Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam
kelompok-kelompok belajar.
3. MASYARAKAT
BELAJAR (LEARNING
COMMUNITY)
Konsep Learning Community menyarankan agar
hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar
itu diperoleh dari sharing antarsiswa, antarkelompok, dan antar yang sudah tahu
dengan yang belum tahu tentang suatu materi. Setiap elemen masyarakat dapat juga
berperan disini dengan berbagi pengalaman (Depdiknas, 2003).
Kalau setiap orang mau belajar dari orang lain, maka setiap orang lain bias menjadi sumber belajar, dan ini berarti setiap orang akan sangat kaya
dengan pengetahuan dan pengalaman. Metode pembelajaran
dengan teknik "learning community" ini sangat membantu proses
pembelajaran di kelas. Prakteknya dalam pembelajaran terwujud dalam
- Pembentukan kelompok kecil
- Pembentukan kelompok besar
- Mendatangkan `ahli' ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat, petani, pengurus organisasi, polisi, tukang kayu, dsb.
- Bekerja dengan kelas sederajat
- Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya
- Bekerja dengan masyarakat
Dalam sebuah pembelajaran selalu ada model yang bisa ditiru. Guru memberi
model tentang- bagaimana cara belajar'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar