30 Mar 2015

Efek Parawisata terhadap Psikososial Kehidupan Masyarakat Malino

Malino adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Daerah yang terletak 90 km dari Kota Makassar ke arah selatan ini merupakan salah satu objek wisata alam yang mempunyai daya tarik luar biasa.
Di kawasan wisata Malino, terdapat hutan wisata, berupa pohon pinus yang tinggi berjejer di antara bukit dan lembah. Jalan menanjak dan berkelok-kelok dengan melintasi deretan pegunungan dan lembah yang indah, akan mengantarkan kita ke kota Malino. Kawasan tersebut terkenal sebagai kawasan rekreasi dan wisata sejak zaman penjajahan Belanda.Pemandangan yang dikelilingi oleh pohon pinus tinggi, mengingatkan saya pada lokasi syuting Film Twilight. Di dalam lokasi pohon pinus ini dimanfaatkan untuk lokasi outbond, PointBall, Lokasi berkuda buat wisatawan.
Inilah hasil wawancara dengan salah satu warga malino yang bernama ‘SALWA ’yang tidak mau di ambil gambarnya,jadi saya tidak melampirkan fotonya di tugasku ini.
Sebelum muncul nama Malino, dulu rakyat setempat mengenalnya dengan nama kampung ‘Lapparak’.waktu itu malino belum ada penghuninya dan keadaannya belum seindah  sekarang ini,belum ada pohon-pohon pinus yang menghiasi daearah dataran tinggi ini.Tempat ini pertama kali di tempati oleh belanda.Pada awal tahun 1927,semakin banyak orang belanda yang masuk kedaerah ini karena mereka melihat ada potensi yang sangat besar dari tempat ini.karena pada waktu itu belanda yang menjajah Indonesia maka pihak belanda pun membawa orang-orang dari luar daerah ke tempat itu untuk dipaksa bekerja.mereka diperintahkan untuk menanam kayu pinus.Sampai saat ini pohon pinus yang ditanam itu belum pernah ditebang.karena pohon itu ditanam untuk menahan erosi air.Kota Malino mulai dikenal dan semakin popular sejak zaman penjajahan Belanda, lebih-lebih setelah ada orang belanda yang memerintah di tempat ini setelah menjadi Gubernur pada tahun 1927 yang  menjadikan Malino sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawai pemerintah.
Di kawasan ini pada bulan 16 - 22 Juli 1946 pernah dilaksanakan Konferensi Malino yang bertujuan untuk membahas gagasan berdirinya Negara Indonesia Timur (NIT).
Malino berada di ketinggian, jadi siapkan jaket tebal klo mau kesini. Kalo perlu yang ada bulu-bulu penutup kepalanya. Wisata andalan Malino adalah air terjun, kebun teh dan ada 1 yang belum begitu dikenal orang adalah berkuda.
Transportasi lokal adalah ojek. Beroperasi mulai pagi sampai sore. Malam harinya gak tahan dingin, jadi uda gak beroperasi. Untuk berkuda (sewa kuda), tarifnya 100.000 untuk 2 kuda selama sejam. Disini untuk pilihan nginap, ada villa atau menginap di rumah penduduk. Jam 9 pagi suhu di Malino sekitar 17-20 derajat celcius. Tapi suhu airnya,mungkin 10-13 derajat.




Gambar belantara pohon pinus
Perjalanan dari kota Makassar menuju daerah ini memakan waktu sekitar 2 jam. Wisata air terjun seribu tangga, air terjun Takapala, Kebun TehNittoh, LembahBiru, Bungker Peninggalan Jepang dan Gunung Bawakaraeng menjadi ciri khas kota Malino.Oleh-oleh khas daerah ini adalah buah Markisa ,dodol ketan, Tenteng Malino, apel, wajik, dan lain-lain.Malino juga menjadi daerah penghasil beras bagi wilayah Sulawesi Selatan. Pemandangan yang dikelilingi oleh pohon pinus tinggi, mengingatkan saya pada lokasi syuting Film Twilight. Di dalam lokasi pohon pinus ini dimanfaatkan untuk lokasi outbond, PointBall, Lokasi berkuda buat wisatawan.
Keberadaan tempat-tempat wisata di daerah malino memberikan efek tersendiri bagi para sebagian penduduknya.baik itu dari segi ekonomi maupun sosoialnya.Banyak dari penduduk malino yang karena mereka melihat hampir setiap hari malino dikunjungi orang wisatawan,baik itu wisatawan local maupun mancanegara,mereka pun membuat usaha kecil-kecilan seperti mendirikan kios.Dan ada sebagian juga yang menyewakan rumah mereka untuk di tinggali sementara oleh para wisatawan.selain itu,ada hal lain yang lebih menarik lagi yaitu ada sebagian warga yang memanfaatkan tempat indah itu untuk memperoleh keuntungan.yaitu mereka menyewakan kuda-kuda mereka kepada para wisatawan.semua itu bisa menjadi mata pencahariaan mereka yang setidaknya dapat mendongkrak perekonomian masyarakat malino.


Gambar air terjun takapala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar