Malino adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Daerah
yang terletak 90 km dari Kota Makassar ke arah selatan ini merupakan salah satu objek wisata alam yang
mempunyai daya tarik luar biasa.
Di kawasan wisata Malino, terdapat
hutan wisata, berupa pohon pinus yang tinggi berjejer di antara bukit dan
lembah. Jalan menanjak dan berkelok-kelok dengan melintasi deretan pegunungan
dan lembah yang indah, akan mengantarkan kita ke kota Malino. Kawasan tersebut terkenal sebagai kawasan rekreasi dan
wisata sejak zaman penjajahan Belanda.Pemandangan yang dikelilingi
oleh pohon pinus tinggi, mengingatkan saya pada lokasi syuting Film Twilight.
Di dalam lokasi pohon pinus ini dimanfaatkan untuk lokasi outbond, PointBall,
Lokasi berkuda buat wisatawan.
Inilah hasil wawancara dengan salah satu warga malino yang bernama ‘SALWA ’yang tidak mau di ambil
gambarnya,jadi saya tidak melampirkan fotonya di tugasku ini.
Sebelum muncul nama Malino, dulu rakyat setempat mengenalnya dengan nama
kampung ‘Lapparak’.waktu itu malino belum ada penghuninya dan
keadaannya belum seindah sekarang
ini,belum ada pohon-pohon pinus yang menghiasi daearah dataran tinggi
ini.Tempat ini pertama kali di tempati oleh belanda.Pada awal tahun
1927,semakin banyak orang belanda yang masuk kedaerah ini karena mereka melihat
ada potensi yang sangat besar dari tempat ini.karena pada waktu itu belanda
yang menjajah Indonesia maka pihak belanda pun membawa orang-orang dari luar
daerah ke tempat itu untuk dipaksa bekerja.mereka diperintahkan untuk menanam
kayu pinus.Sampai saat ini pohon pinus yang ditanam itu belum pernah
ditebang.karena pohon itu ditanam untuk menahan erosi air.Kota Malino mulai dikenal dan semakin popular sejak zaman penjajahan
Belanda, lebih-lebih setelah ada orang belanda yang memerintah
di tempat ini setelah menjadi Gubernur pada tahun 1927 yang menjadikan Malino sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawai pemerintah.
Di kawasan
ini pada bulan 16 - 22 Juli 1946 pernah dilaksanakan Konferensi Malino yang bertujuan untuk membahas gagasan berdirinya Negara Indonesia Timur (NIT).
Malino berada di ketinggian, jadi
siapkan jaket tebal klo mau kesini. Kalo perlu yang ada bulu-bulu penutup
kepalanya. Wisata andalan Malino adalah air terjun, kebun teh dan ada 1 yang
belum begitu dikenal orang adalah berkuda.
Transportasi lokal adalah ojek. Beroperasi mulai pagi sampai sore. Malam harinya gak tahan dingin, jadi uda gak beroperasi. Untuk berkuda (sewa kuda), tarifnya 100.000 untuk 2 kuda selama sejam. Disini untuk pilihan nginap, ada villa atau menginap di rumah penduduk. Jam 9 pagi suhu di Malino sekitar 17-20 derajat celcius. Tapi suhu airnya,mungkin 10-13 derajat.
Transportasi lokal adalah ojek. Beroperasi mulai pagi sampai sore. Malam harinya gak tahan dingin, jadi uda gak beroperasi. Untuk berkuda (sewa kuda), tarifnya 100.000 untuk 2 kuda selama sejam. Disini untuk pilihan nginap, ada villa atau menginap di rumah penduduk. Jam 9 pagi suhu di Malino sekitar 17-20 derajat celcius. Tapi suhu airnya,mungkin 10-13 derajat.
Perjalanan
dari kota Makassar menuju daerah ini memakan waktu sekitar 2 jam. Wisata air
terjun seribu tangga, air terjun Takapala, Kebun TehNittoh, LembahBiru, Bungker Peninggalan Jepang dan Gunung Bawakaraeng menjadi ciri khas kota Malino.Oleh-oleh khas daerah ini adalah buah Markisa ,dodol ketan, Tenteng Malino, apel, wajik, dan lain-lain.Malino juga
menjadi daerah penghasil beras bagi wilayah Sulawesi Selatan. Pemandangan yang dikelilingi oleh pohon pinus
tinggi, mengingatkan saya pada lokasi syuting Film Twilight. Di dalam lokasi
pohon pinus ini dimanfaatkan untuk lokasi outbond, PointBall, Lokasi berkuda
buat wisatawan.
Keberadaan
tempat-tempat wisata di daerah malino memberikan efek tersendiri bagi para
sebagian penduduknya.baik itu dari segi ekonomi maupun sosoialnya.Banyak dari
penduduk malino yang karena mereka melihat hampir setiap hari malino dikunjungi
orang wisatawan,baik itu wisatawan local maupun mancanegara,mereka pun membuat
usaha kecil-kecilan seperti mendirikan kios.Dan ada sebagian juga yang
menyewakan rumah mereka untuk di tinggali sementara oleh para wisatawan.selain
itu,ada hal lain yang lebih menarik lagi yaitu ada sebagian warga yang
memanfaatkan tempat indah itu untuk memperoleh keuntungan.yaitu mereka
menyewakan kuda-kuda mereka kepada para wisatawan.semua itu bisa menjadi mata
pencahariaan mereka yang setidaknya dapat mendongkrak perekonomian masyarakat
malino.
Gambar air terjun takapala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar